Kisah Inspiratif Putri Islamia Alhasya: Mahasiswa STMIK Amik Riau yang Menembus Batas Melalui Program PMM

Dalam menjalani masa kuliah, banyak mahasiswa yang bermimpi untuk mengeksplorasi dunia luar dan mendapatkan pengalaman berharga di lingkungan akademik yang berbeda. Putri Islamia Alhasya, tercatat sebagai seorang mahasiswa angkatan 2019 pada Prodi Sistem Informasi di STMIK Amik Riau, berhasil mewujudkan mimpinya dengan mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2021. Melangkah melewati batas kampusnya, Putri memilih STMIK Pekalongan sebagai destinasi pertukarannya. Inilah kisah inspiratif Putri yang membuktikan bahwa kesempatan yang dihadirkan oleh PMM dapat mengubah hidup seseorang.

Gambar 1: Putri, Gadis Payakumbuh yang Menjadi Mahasiswa STMIK Amik Riau

Putri Islamia Alhasya, dengan semangat dan tekad yang tinggi, mendaftar untuk mengikuti Program PMM yang diadakan pada tahun 2021. Dia merasa antusias dengan peluang untuk memperluas wawasan akademik dan budayanya melalui pertukaran mahasiswa. Dalam proses seleksi yang ketat, Putri berhasil meyakinkan pihak penyelenggara (Ditjen Dikti) bahwa dia siap untuk menjalani tantangan dan meraih peluang yang ditawarkan oleh PMM.

Putri yang merupakan warga Payakumbuh (Sumbar) memilih STMIK Pekalongan di Jawa Tengah sebagai tujuan pertukaran mahasiswa. Dia tertarik dengan reputasi STMIK Pekalongan sebagai institusi pendidikan yang unggul di bidang teknologi informasi. Selain itu, Putri juga berharap untuk menjelajahi kekayaan budaya dan keindahan Kota Pekalongan yang terkenal sebagai pusat industri batik.

Gambar 2: Putri sedang belajar membatik di Pekalongan

Tiba di STMIK Pekalongan, Putri disambut dengan hangat oleh lingkungan akademik yang ramah dan mahasiswa setempat yang penuh semangat. Selain itu juga ada teman-teman peserta PMM dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Dia bergabung dalam kelas-kelas yang menantang dan bertemu dengan dosen-dosen yang berpengalaman. Selain itu, dia juga aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti seminar-seminar yang memperluas pengetahuannya di bidang teknologi informasi.

Namun, pengalaman Putri tidak hanya sebatas lingkungan kampus. Dia juga mengeksplorasi keindahan alam Pekalongan dan mempelajari budaya membatik secara langsung. Melalui pertukaran ini, Putri tidak hanya meningkatkan pengetahuannya dalam bidang teknologi informasi, tetapi juga memperluas wawasannya tentang budaya lokal dan kehidupan sehari-hari masyarakat Pekalongan. Memainkan musik Rampak khas Pekalongan yang merupakan musik berima perkusi yang dikolaborasikan dengan tarian dan gema sholawat, Ini merupakan salah satu kesenian religi kota Pekalongan. Selain itu seluruh peserta PMM diajak mengunjungi Candi Arjuna yang merupakan Candi tertua. Sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi.

Gambar 3: Rombongan PMM Berada di Candi Arjuna

Gambar 4: Putri Sedang Memperagakan Senjata Tradisional

Gambar 5: Mahasiswa PMM STMIK Amik Riau memainkan alat musik Rampak

Pertukaran mahasiswa ini memberikan pengaruh yang besar bagi Putri. Dia belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, mengatasi tantangan, dan memperluas jaringan sosialnya. Pengalaman ini juga memberikan pemahaman mendalam tentang keragaman budaya dan nilai-nilai yang berbeda-beda. Putri pulang ke STMIK Amik Riau dengan wawasan yang lebih luas dan semangat yang membara untuk berbagi pengalamannya dengan teman-teman dan masyarakat sekitar.

Putri Islamia Alhasya telah memberikan teladan inspiratif dengan mengambil langkah maju dalam mengikuti Program PMM dan menjalani pertukaran mahasiswa di STMIK Pekalongan. Pengalaman ini memberikan peluang berharga bagi Putri untuk meningkatkan pengetahuan akademik, memperluas wawasan budaya, dan membangun hubungan yang berarti. Kisah Putri mengilhami mahasiswa lainnya untuk melangkah keluar dari zona nyaman mereka, menjelajahi dunia, dan tumbuh sebagai pribadi yang lebih berpengetahuan dan berempati. 

Bersamaan dengan Putri, sebenarnya ada belasan orang mahasiswa dari STMIK Amik Riau yang mengikuti program PMM ini. Mereka ditempatkan diberbagai kampus terkemuka di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Ibarat pepatah: "Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa", itulah lah pepatah yang tepat untuk Putri dan teman-temanya. Momen tersebut tentu tidak akan terulang lagi. Kegiatan PMM ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti kuliah diberbagai kampus lain, dan nilainya dikonversi ke mata kuliah yang ada pada kurikulum Prodi Sistem Informasi di STMIK Amik Riau. Tiap tahun peserta PMM terus meningkat sehingga mahasiswa juga bisa merasakan momen kuliah di kampus lain.

Pada sisi sebaliknya, pada tahun 2021 kampus STMIK Amik Riau menjadi tempat tujuan mahasiswa PMM dari berbagai kampus di Pulau Jawa, seperti: Universitas Pajajaran, Universitas Pamulang, Universitas Muhammadiyah Malang, dll. Saat itu semua mahasiswa tersebut di bimbing dan dikenalkan budaya Melayu Riau serta tempat-tempat wisata yang luar biasa. Pembimbingnya adalah Ibu DR. Lusiana, S.Kom, M.Kom (saat ini Ketua STMIK Amik Riau).

Oh..iya satu lagi..semua pembiayaan, sejak turun tangga rumah hingga kembali ke tangga rumah, semuanya ditanggung oleh pemerintah. Selain program PMM mahasiswa bisa ikut kegiatan pada banyak skim yang ditawarkan oleh pemerintah, seperti: magang bersertifikat, studi independen, kampus mengajar, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan. Ingin merasakan pengalaman seperti itu syaratnya tentu harus menjadi mahasiswa STMIK Amik Riau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIM Penyusun Kurikulum OBE USTI Pekanbaru

Mahasiswa STMIK Amik Riau, Salsabilla Rabbani, Meraih Dana Hibah PKM 2023 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Tim Dosen STMIK Amik Riau Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di SMK Negeri 1 Perhentian Raja